Bantenologi

Ratusan Mahasiswa UIN Banten Antusias Ikuti Seminar dan Workshop Penulisan Artikel Dipandu Pemateri Internasional

Bantenologi – Ratusan mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten antusias mengkaji dan belajar menulis artikel tentang hukum islam dan diplomasi, dalam seminar dan workshop yang dilaksanakan oleh LP2M yang berkolaborasi bersama Bantenologi di Gedung Rektorat Lantai 3, Senin, 25 November 2024.

Dua orang pemateri kompeten di bidangnyapun dihadirkan yaitu Achraf Guennouni Idrissi dari University of Debrecen Hungaria, dan Wietske Merison dari University of California Los Angeles (UCLA).

Kedua pembicara menyampaikan materi yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa tentang kepenulisan. Ilmu ini bermanfaat untuk diaktualisasikan dalam memenuhi tugas sehari-hari mahasiswa maupun dalam menulis skripsi.

Pemateri pertama Achrof Guennouni Idrissi, menyampaikan pandangannya mengenai konsep Islam, yang menurutnya bukan hanya sebagai agama, tetapi juga sebagai disiplin ilmu yang bersifat multidisipliner.

Dalam paparan tersebut, Ia mengajak para peserta untuk memandang Islam lebih luas, bukan hanya dalam konteks spiritual, tetapi juga dalam kaitannya dengan berbagai cabang ilmu pengetahuan lainnya.

“Islam bukan hanya agama, tetapi juga bidang ilmu yang melibatkan berbagai disiplin. Kita dapat mengaitkan Islam dengan berbagai bidang studi lain untuk memperluas cakrawala pengetahuan kita,” ujar Achrof.

Pernyataan tersebut memotivasi mahasiswa untuk berpikir lebih luas dan mendalam mengenai Islam, yang dapat dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu lainnya.

Dengan demikian, mahasiswa didorong untuk memperluas wawasan mereka tentang Islam, tidak hanya sebagai agama, tetapi juga sebagai landasan untuk memahami berbagai bidang ilmu lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, pemateri kedua Wietske Merison juga mengungkapkan bahwa mempelajari hukum Islam tidak hanya terbatas pada aspek legalitas, melainkan juga terkait erat dengan nilai-nilai keadilan sosial.

Menurutnya, banyak isu hukum Islam yang berkaitan langsung dengan masalah-masalah sosial, yang membutuhkan solusi dan pemahaman kritis untuk menjawab tantangan zaman.

“Mempelajari Hukum Islam berarti juga belajar tentang keadilan sosial, karena banyak isu-isu hukum yang berkaitan dengan hal tersebut,” ungkap Wietske.

Hal ini menambah pemahaman mahasiswa mengenai pentingnya berpikir kritis dalam melihat isu-isu hukum Islam, serta bagaimana isu tersebut dapat menjadi sumber inovasi dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat.

Selain materi yang mendalam, acara ini juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan para pemateri menggunakan bahasa Inggris.

Meskipun banyak peserta yang belum fasih dalam bahasa Inggris, semangat dan keberanian mereka untuk bertanya menggunakan Bahasa Inggris tutur diapresiasi oleh panitia dan pembicara.

Tentu saja kesempatan berhaga ini memberikan gambaran bahwa mahasiswa semakin termotivasi untuk mengasah keterampilan bahasa Inggris, baik dalam berbicara, menulis, mengasah kemampuan maupun mendengarkan.

Workshop bukan hanya sekadar pelatihan menulis artikel yang efektif, tetapi juga menjadi ajang untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai hukum Islam dan diplomasi, serta mendorong mereka untuk berpikir kritis dari berbagai sudut pandang multidisipliner.

Kegiatan ini memberikan kontribusi positif dalam menanamkan mindset kepada mahasiswa untuk terus belajar dan menggali ilmu pengetahuan supaya bisa bersaing di kancah global.

Secara keseluruhan, acara seminar dan workshop ini sukses digelar. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi titik awal bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan serta keterampilan menulis dan berbahasa Inggris, yang sangat diperlukan dalam dunia akademik di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *