
Bantenologi – Jika ingin menjadi seorang sejarawan kuncinya adalah harus bisa menulis. Memikirkan sesuatu yang berlebihan akan menghambat seseorang untuk menuangkan idenya ke dalam sebuah tulisan.
Hal itu diungkapkan oleh University of Debrecen Hungaria, Achraf Guennouni Idrissi dalam Seminar dan penulisan artikel tentang hukum Islam dan diplomasi yang diselenggarakan oleh LP2M berkolaborasi bersama Bantenologi, di Gedung Rektorat UIN Sultan Maulana Hasanuddin Bantten Senin, (25/11/2024).
Idrissi mengatakan, ketika hendak menulis, sebaiknya tuangkan terlebih dahulu ide-ide yang ada dalam buku atau kertas dari awal sampai akhir untuk memudahkan dalam menulis.

Dikatakannya ada tiga hal yang menjadi permasalahan dasar yang menghambat seseorang untuk memulai menulis yaitu bagaimana membuat pertanyaan penelitian, membuat konsep penelitian dan membangun argumen dalam setiap penelitian yang dilakukan.
“Ada tiga hal yang menjadi permasalahan normatif yaitu bagaimana membuat pertanyaan penelitian, membuat konsep penelitian dan membangun argumen dalam setiap penelitian,” ujarnya.
Lalu apa manfaat menulis menurut Idrissi? Idrissi menjelaskan, menulis dapat membangun karakter seseorang. Jangan menganggap tugas menulis sebagai beban berat, karena itu akan membangun karakter seseorang sebagai calon intelektual.
Mempelajari Hukum Islam Dapat Memahami Berbagai Aspek Kajian
Narasumber lainnya dari University of California Los Angeles (UCLA), Wietske Merison ingin membuktikan bahwa hukum Islam ternyata berhubungan erat dengan berbagai kajian. Menurutnya, ketika berbicara tentang hukum Islam maka seseorang bisa juga mengkaji tentang keadilan sosial, aspek hukum dan lainnya.
Perempuan yang memiliki pengalaman di bidang kajian antropologi dan hubungan internasional ini mengatakan bahwa pengkajian islam seringkali banyak membahas tentang hal-hal yang bersifat pribadi, contohnya seperti cara berpakaian, hukum keluarga dll. Padahal pengkajian islam sebetulnya bisa kita jangkau lebih luas. Kita bisa mengkaji islam tentang toleransi, moderasi atau juga tentang anti ekstrimisme dalam perspektif islam.
Ia juga menambahkan terkait tips menulis berawal dari apa yang ada dilingkungan sekitar. Mulai dari apa yang kita sukai, apa yang kita percaya dan terkait hal-hal yang selalu menjadi pertanyaan dalam diri kita. Sehingga tidak ada lagi alasan untuk menghambat kita dalam menulis.